TEMPO.CO, Tel Aviv -- Manusia tak pernah bosan mencari resep awet muda, meskipun umur tak pernah dapat diduga. Sebuah penelitian terbaru menemukan protein yang dapat membuat manusia panjang umur. Protein itu diperoleh dari tikus mole telanjang (Heterocephalus glaber).
Temuan Dorothee Huchon dari Tel Aviv University, Rochelle Buffenstein dari University of Texas, dan Yael Edrey dari City College of New York ini memperkuat beberapa penelitian sebelumnya, yang menunjukkan hewan bawah tanah (subterran) mungkin memegang petunjuk untuk hidup panjang umur bagi manusia.
Tikus mole mampu hidup tiga-10 kali lebih lama dari tikus jenis lain. Dari analisis genetik ditemukan konsentrasi protein NRG-1, yang vital bagi fungsi otak, lebih tinggi pada tikus mole ketimbang beberapa spesies hewan pengerat lainnya. NRG-1 tetap terkandung tinggi sepanjang hidup mereka.
"NRG-1 terkonsentrasi di otak kecil, bagian otak yang penting untuk kontrol motorik," kata para peneliti seperti dikutip Livescience. Penemuan ini diumumkan dalam jurnal Aging Cell, 3 Juli 2012.
Penelitian sebelumnya telah menemukan berbagai keunikan hewan pengerat yang satu ini. Tikus mole, misalnya, ternyata lebih produktif menghasilkan protein ketimbang hewan lain. Tikus tanpa rambut yang sepanjang hidupnya tinggal di dalam tanah ini juga memiliki sistem ekskresi lebih efisien untuk membersihkan protein-protein rusak.
"Kami berharap penelitian di masa depan bisa menjelaskan bagaimana NRG-1 membantu mempertahankan integritas neuron sekaligus menguak rahasia di balik penuaan pada manusia," kata para peneliti.
LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI
Sumber : Tempo
Temuan Dorothee Huchon dari Tel Aviv University, Rochelle Buffenstein dari University of Texas, dan Yael Edrey dari City College of New York ini memperkuat beberapa penelitian sebelumnya, yang menunjukkan hewan bawah tanah (subterran) mungkin memegang petunjuk untuk hidup panjang umur bagi manusia.
Tikus mole mampu hidup tiga-10 kali lebih lama dari tikus jenis lain. Dari analisis genetik ditemukan konsentrasi protein NRG-1, yang vital bagi fungsi otak, lebih tinggi pada tikus mole ketimbang beberapa spesies hewan pengerat lainnya. NRG-1 tetap terkandung tinggi sepanjang hidup mereka.
"NRG-1 terkonsentrasi di otak kecil, bagian otak yang penting untuk kontrol motorik," kata para peneliti seperti dikutip Livescience. Penemuan ini diumumkan dalam jurnal Aging Cell, 3 Juli 2012.
Penelitian sebelumnya telah menemukan berbagai keunikan hewan pengerat yang satu ini. Tikus mole, misalnya, ternyata lebih produktif menghasilkan protein ketimbang hewan lain. Tikus tanpa rambut yang sepanjang hidupnya tinggal di dalam tanah ini juga memiliki sistem ekskresi lebih efisien untuk membersihkan protein-protein rusak.
"Kami berharap penelitian di masa depan bisa menjelaskan bagaimana NRG-1 membantu mempertahankan integritas neuron sekaligus menguak rahasia di balik penuaan pada manusia," kata para peneliti.
LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI
Sumber : Tempo
0 comments:
Posting Komentar