Rabu, 21 Maret 2012

Menyentuh Tomcat Bisa Terkena Dermatitis

|0 comments

REPUBLIKA.CO.ID, Beberapa waktu lalu, warga Surabaya dikejutkan dengan adanya kejadian dimana seorang penghuni apartemen Eastcoast Pakuwon City yang mengalami gatal-gatal, luka si bagian wajah, serta tubuh dan lengan yang terasa panas akibat cairan beracun serangga Tomcat. Beberapa hari kemudian, diketahui pula Tomcat juga menyerang kawasan sekolah di wilayah Kenjeran dan beberapa lokasi di Wonorejo Surabaya.

Beberapa tahun terakhir, dilaporkan adanya gangguan kesehatan Dermatitis Contact Irritant, yang diakibatkan oleh racun paederin (C25H45O9N) yang ada di badan serangga Tomcat, kecuali di sayap.
"Jumlah yang terjangkit hingga ini mencapai 100 orang, tapi pada dasarnya tidak terlalu berat dan sebagian sudah sembuh dengan baik", ujar Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes,  Tjandra Yoga Aditama, dalam siaran pers, Kamis, (22/3).

Ia menjelaskan, serangga Tomcat digolongkan pada ordo Coleoptera (kelompok kumbang). Memiliki penampakan seperti semut dengan panjang tubuh sekitar 1 cm, dan memiliki sepasang sayap namun tersembunyi. Badan berwarna oranye dengan bagian bawah perut (abdomen) dan kepala berwarna gelap. Bila merasa terancam akan menaikkan bagian perut sehingga nampak seperti kalajengking. Ada 622 spesies yang menyebar di seluruh dunia.

Spesies di Indonesia yang menyebabkan dermatitis adalah Paederus peregrines. "Wabah dermatitis pernah dilaporkan juga di Australia, Malaysia, Srilangka, Nigeria, Kenya, Iran, Afrika Tengah, Uganda, Argentina, Brazil, Perancis, Venezuela, Ekuador dan India,” jelasnya.

Serangga ini, menurutnya merupakan kelompok serangga pertanian, sebagai predator hama pertanian seperti wereng, dan lain-lain. Habitat lingkungan adalah tempat yang lembab dan tanaman bersemak, seperti padi dan jagung. serangga tersebut bersifat kosmopolitan. Masyarakat biasa menyebut hewan ini dengan sebutan kumbang rove, semut semai, atau semut kayap.

Dikutif dari : Yahoo!News
 

Sabtu, 10 Maret 2012

Mengapa Bisa Terjadi Keseleo?

|1 comments


     Mungkin pernah bukan teman - teman mengalami yang namanya Keseleo, otot menjadi bengkak, dan bila digerakan akan terasa sakit?Apabila kita sering melakukan aktifitas yang banyak menggunakan pergerakan otot tubuh seperti halnya olahraga, mungkin keseleo sudah tidak asing lagi bagi kalian.

     Namun tahukah kalian apa sebenarnya keseleo itu, mengapa bisa terjadi?Nah, disini saya akan berbagi pengetahuan tentang hal itu, seputar keseleo dan tips - tipsnya, seperti cara penangannya yang baik

     Keseleo atau terkilir adalah cedera berupa peregangan (strain) dan/atau robekan (sprain) pada otot, tendon (jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang) atau ligamen (jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang lainnya).Keseleo pada pergelangan kaki adalah salah satu bentuk cedera yang paling umum dalam olahraga. Kebanyakan keseleo kaki terjadi ketika telapak kaki tiba-tiba berubah ke dalam (inversi) atau luar (eversi) ketika kita berjalan, terantuk, jatuh, atau menyentuh tanah setelah melompat. Namun juga perlu diketahui bahwa pergelangan tangan dan siku pun juga dapat terkilir karena mengangkat benda berat dengan cara yang tidak benar atau gerakan berulang berkepanjangan dari otot-otot dan tendon

     Bila kita mengalami keseleo, tanda - tandanya dapat jelas terlihat.Otot yang mengalami keseleo akan terasa sakit, bengkak, memar, dan sulit digerakkan. Kadang-kadang kita merasakan ada robekan saat cedera terjadi. Namun, tanda-tanda dan gejala dapat bervariasi menurut intensitas keseleo.

     
     Keseleo jelas sangat mengganggu aktifitas kita, dan tidak boleh menganggap enteng atau menyepelekan hal ini.Nah, untuk cara penanganan keseleo yang dianjurkan adalah sebagai berikut.

Masa 24-48 jam pertama setelah cedera adalah masa kritis sehingga kita perlu membatasi aktivitas. Cobalah untuk tidak bergerak atau memberikan tekanan pada sendi yang terkena. Seringkali penggunaan selempang (sling), bebat atau kruk diperlukan untuk mengistirahatkan bagian tubuh yang terluka.

Dalam 48 jam pertama pasca-cedera, tempelkan kantung es pada bagian yang keseleo selama 20 menit setiap 3-4 jam sekali. Jangan menempelkan es selama lebih dari 20 menit pada satu waktu karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan.

Gunakan pembalut untuk membungkus anggota tubuh yang terkilir. Balutan harus kuat tetapi tetap nyaman dan tidak memotong sirkulasi darah ke anggota tubuh tersebut. Jika jari atau jari kaki  menjadi dingin, biru, atau kesemutan, kita perlu melepaskan pembalut dan membalut ulang.

Angkatlah anggota tubuh yang keseleo melebihi ketinggian jantung kita, jika memungkinkan. Kita dapat melakukannya dengan berbaring dan menempatkan bantal di bawah lengan atau kaki yang cedera.
Selain keempat langkah di atas, kita juga dapat mengambil obat pereda nyeri untuk mengobati rasa sakit. Dokter mungkin meresepkan analgesik yang lebih kuat untuk rasa sakit yang hebat. Setelah gejala mereda, latihan ringan dapat dilakukan untuk mengembalikan kekuatan dan mobilitas. Untuk kasus keseleo berat, pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki ligamen atau otot yang robek.


     Tersebut diatas adalah cara untuk penangannya.Dan tentunya kita tidak ingin keseleo dapat terulang lagi bukan?Nah, untuk langkah-langkah pencegahannya, mungkin tips - tips berikut dibawah ini dapat membantu untuk mengurangi risiko terkilir atau keseleo:
  1. Lakukan pemanasan sebelum melakukan latihan atau aktivitas berat.
  2. Kenakan pelindung atau pembalut sendi elastis saat melakukan aktivitas fisik yang kuat.
  3. Lakukan senam peregangan secara teratur untuk menjaga kekuatan dan kelenturan otot-otot dan sendi.
  4. Terapkan diet sehat dan seimbang untuk menjaga otot-otot yang kuat dan mempertahankan berat badan yang ideal.
  5. Gunakan langkah-langkah keselamatan untuk mencegah jatuh (misalnya, pastikan tangga, jalan setapak, pekarangan, dan jalan masuk bebas dari benda-benda licin yang dapat membuat terpeleset).
  6. Pakailah sepatu yang pas. Ganti sepatu olah raga yang solnya sudah aus terpakai sehingga tidak rata.
  7. Hindari berolahraga atau beraktivitas ketika lelah atau sakit.
  8. Selalu memilih berjalan di permukaan yang rata.
Semoga sehat selalu, dan selamat beraktivitas.
Original source by majalahkesehatan.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...